Guys !
Coba mimin mau tanya dulu nih, siapa disini yang seneng banget belanja ? Entah itu belanja online dengan checkout checkout aja udah, ataupun langsung gasss dateng ke market place lalu ambil semua barang yang diinginkan. Pasti seru banget ya kalo dibayangin, apalagi kita ngalamin langsung in real life dong wkwkwk
Nah dengan kebiasaan seperti itu terkadang kita lupa untuk mengingat dan menghitung berapa banyak jumlah uang yang telah kita keluarkan. Pada akhirnya hal tersebut menyebabkan kita melamun beberapa detik sambil mikir "uang gue tinggal segini, tapi gak kerasa gue beli apa aja" (dalem hati) padahal di tangan belanjaan banyak atau kalo online sih ikon sedang dikemas nya itu ada tulisan angka 20 (yang menandakan sudah check out di 20 toko online) wkwkwk
Nah oleh sebab itu, mimin mau jelasin salah satu tahap dalam sebuah penyusan akuntansi yang sangat sangat penting yaitu tahapan PENCATATAN dalam bentuk BUKTI TRANSAKSI. Yang mana pada tahap tersebut merupakan tahap awal dari terciptanya sebuah laporan keuangan.
Nah meskipun uang jajan kita atau uang gajian gak sebesar mutasi keluar masuknya uang di sebuah perusahaan, yaaa minimal kalo kita anak akuntansi harus bisa lah mengatur keuangan untuk kehidupan kita sendiri setuju ?
Nah meskipun uang jajan kita atau uang gajian gak sebesar mutasi keluar masuknya uang di sebuah perusahaan, yaaa minimal kalo kita anak akuntansi harus bisa lah mengatur keuangan untuk kehidupan kita sendiri setuju ?
Ok langsung aja kita bahas mengenai BUKTI TRANSAKSI yang sangat familiar kita temukan dalam dunia akuntansi.
Bukti Transaksi ialah dokumen autentik atau asli yang digunakan sebagai dasar dalam pencatatan keuangan. Bukti Transaksi ini berfungsi sebagai alat untuk merekam seluruh kegiatan transaksi perusahaan. Bukti transaksi juga ada yang berasal dari transaksi itu sendiri beserta pendukungnya, tetapi ada juga yang dibuat khusus internal perusahaan. Berikut mimin jelaskan satu per satu yups:
A. Bukti Transaksi Internal Perusahaan
1. Bukti Kas Masuk (Bukti Penerimaan Kas)
Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara cash atau secara tunai. Dari segi nama dokumen itu boleh menggunakan keduanya, akan tetapi itu tidak mengurangi esensi daripada makna bukti transaksi ini yang guna untuk mencatat semua transaksi uang yang masuk ke perusahaan. Yang namanya uang masuk, berarti uang tersebut berasal dari perushaan orang lain dan kita sebagai pihak penerima uang tersebut. Bukti kas masuk dibuat oleh pihak yang menerima uang.
2. Bukti Kas Keluar (Bukti Pengeluaran Kas)
3. Memo (Bukti Memorial)
Pengertian Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan bagian-bagian yang ada di lingkungan perusahaan. Bukti memorial ini biasanya hadir pada akhir periode pencatatan akuntansi apabila terdapat transaksi yang belum dicatat ataupun penyesuaian transaksi sebenarnya dengan transaksi yang telah dicatat.
4. Faktur
Faktur adalah tanda bukti telah terjadi pembelian atau penjualan secara kredit. Faktur dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pihak pembeli. Bagi penjual faktur yang diterima disebut faktur penjualan. Biasanya faktur dibuat rangkap sesuai dengan kebutuhan. Lembaran pertama untuk pembeli, lembaran kedua untuk penjual dan lembaran ketiga untuk arsip.
Seperti hal nya gambar di atas merupakan sama-sama faktur. Tetapi disitu terdapat perbedaan status antara faktur pembelian dan faktur penjualan.
Catatan pentingnya yaitu, FAKTUR DIBUAT OLEH PIHAK PENJUAL.
Sebagai contoh nama perusahan kita adalah PD SUBUR, maka gambar pertama itu merupakan Faktur pembelian bagi PD SUBUR. Cirinya adalah di kop faktur terdapat nama perusahaan orang lain yaitu PT SUMBER MAKMUR, yang artinya posisi kita sebagai pembeli dan kita melakukan transaksi pembelian secara kredit.
Adapun N/30 artinya adalah termin atau batas waktu pembayaran (pelunasan) adalah 30 hari setelah tanggal transaksi.
Gambar ke-2 merupakan FAKTUR PENJUALAN
Mengapa demikian ? Karena PD SUBUR kita melakukan penjualan barang kepada perusahaan lain. Lalu cirinya apa ? Cirinya adalah nama PD SUBUR terdapat pada kop faktur yang dilingkari warna merah.
5. Kwitansi
Yang dimaksud dengan kuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang ditanda tangani oleh penerima uang dan diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang tersebut. Lembaran kuitansi terdiri dari 2 bagian, bagian sebelah kanan diberikan kepada pihak yang membayar dan bagian kiri yang tertinggal disebut soice (dibaca sus) sebagai arsip penerima uang.
Nota Kontan adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara TUNAI. Nota kontan dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli (Sama seperti halnya faktur). Biasanya nota dibuat rangkap dua, satu lembar untuk pembeli dan lembaran kedua untuk penjual.
7. Nota Kredit
Nota kredit merupakan bukti bahwa pelnggan telah meretur barang yang dibelinya kepada kita sebagai pihak penjual. Nota kredit dikirimkan oleh perusahaan (pihak penjual) kepada pembeli sehubungan pengembalian barang yang dijual tidak cocok atau rusak dan pembeli mengembalikannya kepada penjual.
Catatan penting: TIDAK ADA NOTA DEBIT ya. yang ada hanyalah perbedaan di posisi saja. seperti halnya jika kita sebagai orang yang menerima retur penjualan, maka nota tersebut kita sebut NOTA KREDIT. Akan tetapi apabila posisi kita sebagai pihak yang mengembalikan barang (pembeli) maka nota tersebut kita anggap NOTA DEBIT.
8. Cek
cek adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di Bank, agar Bank membayar sejumlah uang kepada pihak yang nemanya tercantum dalam cek tersebut.
Pihak-pihak yang berhubungan dalam pengeluaran cek tersebut adalah:
1. Pihak penarik, yaitu pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut.
2. Pihak penerima, yaitu pihak yang menerima pembayaran cek tersebut.
9. Voucher Kas Kecil
Voucher kas kecil merupakan lemabaran formulir yang digunakan dalam pengelolaan dana kas kecil, yang fungsinya untuk mencatat transaksi yang tidak mempunyai bukti transaksi.
Pada prosedur pengelolaan kas kecil, apabila sebuah transaksi tidak mempunyai bukti berupa dokumen transaksi, maka sebagai gantinya transaksi tersebut dapat diganti bukti transaksinya menggunakan voucher kas kecil.
Langkah-langkah penggunaan sistem voucher adalah sebagai berikut:
1. Setelah menerima pemberitahuan dari atasan atau pimpinan bahwa ada transaksi yang tidak memiliki bukti transaksi, ambil form voucher kas kecil, lalu catat data yang diberitahukan kemudian minta tanda tangan atasan atau pimpinan.
2. Catat data voucher kas kecil pada buku kas keluar, lalu minta tanda tangan atasan atau pimpinan.
3. Keluarkan uang sejumlah nilai pada voucher tersebut.
Nah setelah mengenal bukti-bukti transaksi di atas, rekan-rekan gak perlu lagi bingung untuk menjurnal bukti transaksi ini mau dimasukan ke jurnal apa dan ayat jurnal nya seperti apa.
Juga untuk rekan-rekan yang ingin mecoba hemat dan teratur dalam penggunaan kas nya, kalian bisa memulainya dari teliti dan menyimpan bukti-bukti transaksi yang kalian punya atas penerimaan dan pengeluaran kas nya guna mengontrol keuangan. Biar gak kaget lagi kalo liat sisa saldo di ATM yah😂
Dahlah sekian pembahasan kali ini.
Jangan lupa membaca !
Kalo kalian ingin daftar kelas online akuntansi gratis volume 4 bisa klik disini.
See you guys👋
Ok bgt
ReplyDeleteSemoga bermanfaat.
Delete